Dasar Penulisan yang Berkesan Menginspirasi dan Memotivasi
Jumat malam ditemani lampu temaram sepanjang perjalanan dari Bogor Kota Hujan menuju Kabupaten Sukabumi yang bersemboyan Gemah Ripah Loh Jinawi, begitulah saya setiap harinya berjuang melawan deru kemacetan yang menjadi bagian warna warni perjalanan. Meskipun kondisi pandemi bagi kami selaku pegawai negeri tetap harus bekerja dan mengabdi. Kali ini perjalananku ditemani semangatnya moderator dalam grup belajar menulis gelombang delapan bapak Sucipto Adi dan narasumber hebat ibu Rita Wati dari Bali.
Membaca chat Pak Cip (nama panggilan pak Sucipto di sekolahnya) dalam WhatsApp grup belajar menulis mengawali pembukaan pelatihan memotivasi saya dalam penatnya perjalanan. Pak Cipto menyampaikan susunan acara mulai dari pembukaan, paparan narasumber (1 jam), tanya jawab (1 jam), dan penutup. Pak Cip kemudian menyampaikan flyer yang tertera nara sumber dan tema pembelajaran pada pertemuan ketiga yaitu tentang "Dasar Penulisan yang akan disampaikan oleh Ibu Rita.
Ibu Rita lahir di Kota Gurindam 12 Tanjung Pinang pada tahun 1402 Hijriyah. Ibu Rita seorang pendidik dan Operator Dapodik di SMP Negeri 2 Mendoya Kabupaten Jembrana Provinsi Bali, yang penuh semangat dan seorang pembelajar sepanjang hayat. Moto hidupnya adalah Setelah kesulitan pasti ada kemudahan dan belajar sepanjang hayat. Saat ini Ibu Rita menekuni dunia literasi dan blog dengan bergabung di Komunitas Belajar Menulis bersama Om Jay, AISEI Writing Club bersama Dr. Capri Anjaya, Komunitas Sejuta Guru Ngeblog dan Komunitas Cakrawala Blogger Nasional. Untuk mengetahui lebih dekat dengan Ibu Rita kita bisa menghubungi http://www.ritapinang.my.id//, https://catatangurumilenial.wordpress.com/, https://www.kompasiana.com/ritapinang, Youtube: https://www.youtube.com/user/ritapinang 10, FB: Rita Wati, Instagram:@rita_pinang, Email: catatangurumilenial@gmail.com, HP: 085219585451.
Ibu Rita sendiri sama halnya seperti saya, mulai menulis sejak pandemi setahun yang lalu bertepatan dengan bulan Ramadan, dengan mengikuti komunitas menulis. Bedanya Ibu Rita sudah menghasilkan banyak karya berkat kecintaannya terhadap dunia literasi dibuktikan dengan terbitnya 4 buku solo dan 10 buku antologi sedangkan saya baru 1 buku solo dan 5 buku antologi. Ibu Rita juga alumni Kelas Belajar Menulis Gelombang 10, sedangkan saya baru masuk Kelas Belajar Menulis Gelombang 18. Hal ini menjadi motivasi dan inspirasi tersendiri bagi saya dan semoga bisa mengikuti jejak narasumber hebat pembelajar sepanjang hayat seperti Ibu Rita.
Mengawali pembelajaran materinya Ibu Rita mengajukan satu pertanyaan sekaligus memaparkan jawabannya yang berkaitan dengan penyebab kita susah menulis, yaitu di antaranya:
1. Susah ide.
2. Miskin kosa kata.
3. Sulit merangkai kata.
4. Susah memulai.
5. Bingung mau menulis apa.
6. Tidak percaya diri.
7. Merasa tulisannya jelek.
8. Merasa tulisan tidak layak untuk di baca.
Hal-hal tersebut di atas sebaiknya dibuang jauh, dan yang harus kita lakukan adalah dengan cara menulis, menulis, dan menulis dengan didasari 5W dan 1 H.
Unsur-unsur dalam penulisan 5W 1H itu sendiri meliputi:
- What (apa): Peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa tersebut menimbulkan kerugian?
- Who (siapa): dalam memfasilitasi untuk memberikan informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang yang tulis.
- When (kapan): kejadian dari peristiwa yang diceritakan
- Where (dimana): kejadian/ peristiwa yang diceritakan
- Why (mengapa): suatu peristiwa pasti terjadi bukan tanpa alasan.
- How (bagaimana): penggunaan unsur how ini akan membantu pembaca memahami alur cerita.
Dalam bahasa Indonesia, untuk memudahkan penghapalan ke 6 unsur tersebut dikenal dengan singkatan ADIKSIMBA “Apa DImana Kapan SIapa Mengapa Bagaimana.
Ada beberapa kesalahan yang sering di lakukan oleh penulis pemula di antaranya:
1) Sering menulis dengan paragraf panjang-panjang.
2) Tanda baca yang sering keliru.
3) Penggunaan kata yang masih banyak salah tidak menggunakan kata baku.
4) Sering ditemukan kata yang tidak efektif.
Dari pengalaman tersebut, Ibu Rita berbagi tips menulis yang disampaikan melalui link-nya agar tulisan enak dibaca dan pesan dapat tersampaikan berdasarkan catatan editor :
- Banyak membaca karena dengan membaca selain menambah pengetahuan, juga akan menemukan ide untuk menulis dan meperkaya perbendaharaan kata.
- Terus berlatih menulis setiap hari, tidak perlu panjang 3 paragraf saja tapi perhatikan tanda baca, kata baku dan pemenggalan paragrafnya.
- Perhatikan paragraf pembuka , isi dan penutup. Buatlah opening yang menarik sehingga pembaca penasaran hingga tertarik untuk membaca tulisan kita begitu juga dengan closing.
- Perhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang dulu kita kenal dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Kita bisa search di google, menggunakan kamus Bahasa Indonesia ataupun menginstal aplikasi seperti KBBI V. Hal ini dapat membantu jika ada kata-kata baku yang masih ragu kebenarannya.
- Perhatikan kembali susunan kalimat yang pernah dipelajari sejak duduk di bangku Sekolah Dasar yaitu Subyek, Predikat, Obyek dan Keterangan tempat/waktu yang disingkat dengan (SPOK ).
- Setelah selesai menulis bacalah naskah berulang-ulang minimal 3 kali, jika perlu dengan suara keras. Jika pada saat membaca naskah, nafas kita seperti tersengal-sengal berarti di dalam tulisan terdapat paragraf panjang atau kalimat panjang. Penggal menjadi beberapa paragraf dan buang kata-kata atau kalimat yang tidak efektif seperti contoh mereka mau akan (pilih salah satu mau atau akan yang digunakan).
- Perhatikan perbedaan menulis di media online seperti blog, facebook, instagram dan lain sebagainya dengan menulis untuk buku atau naskah resmi. Penulisan di media online kita bisa menggunakan paragraf pendek-pendek, sedikit koma dan banyak titik, karena dalam media online kita hanya memiliki waktu 3 menit saja untuk memastikan pembaca melanjutkan bacaannya. Jika menulis buku kita harus mengikuti kaidah-kaidah penulisan yang benar.
Demikian 7 tips yang disampaikan oleh Ibu Rita agar tulisan yang kita tulis menjadi enak dibaca dan menjadi lebih berkualitas.
Ada beberapa hal yang Harus Diperhatikan Bagi Penulis Pemula, di antaranya:
1) Penggunaan huruf kapital/ besar :
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh :
- Dia sedang mengikuti pelatihan menulis.
- Hari ini pertemuan ke-3 kelas belajar menulis gelombang 18.
- Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Berarti ia harus dipisah dari kata belakang.
- Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.
- Penulisan kata baku disesuaikan dengan apa yang akan kita tulis. Jika artikel, makalah, skripsi dan sebagainya maka kata baku itu menjadi hal mutlak. Sedangkan untuk novel dan cerpen kita sesuaikan istilahnya selingkung (tidak mengikuti kaidah bahasa baku terutama untuk penulisan cerpen dan novel).
- Dalam menulis informasi seperti berita maka 5W 1H ADIKSIMBA ini udah urutan yang sesuai. Dalam 1 paragraf batasan ideal itu 5 sampai 10 kalimat. Minimal 1 kalimat jika kalimat berupa percakapan.
- Cara untuk memulai menulis dengan keyakinan bahwa tulisan kita layak dan pantas untuk dibaca orang, dengan mengikuti kelas menulis, lalu tulislah apa yang ada di benak kita tuangkan semuanya kemudian posting di blog lalu share ke group.
- Agar tulisan kita runtut dan beraturan caranya rajin membaca agar kita menemukan bagaimana cara menulis yang baik, karena dari membaca tulisan orang lain kita akan mendapatkan ilmu baru.
- Untuk menghindari kesalahan kalimat tidak efektif yang ada di dalam tulisan kita caranya harus membaca berulang-ulang tulisan kita. Jika perlu dengan suara keras nanti ketemu kalimat yang mubazir atau tidak efektif yang selalu berulang-ulang.
- Banyak latihan dan membaca karya-karya orang lain. Maka perlahan-lahan kita akan menemukan triknya bagaimana membuat tulisan menarik. Ibu Rita sendiri senangnya jika membuat cerpen endingnya membuat pembaca penasaran.
Pertemuan: Jumat, 9 April 2021
Resume ke: 3
Tema: Dasar Penulisan
Narasumber: Rita Wati, S.Kom,
Gelombang: 18
Komentar
Posting Komentar